dulu kita pernah punya cinta..
cinta kita diibaratkan air didalam sebuah gayung
dimana saat pertama diisi airnya penuh
lalu air itu kita gunakan untuk menyiram kepercayaan dan kesetiaan
yang perlahan kering dimakan waktu
ketika air itu kita gunakan untuk menyiram
maka kepercayaan dan kesetiaan kita kembali segar dan tumbuh
tapi satu hal yang terlewatkan oleh kita
air digayung itu tidak pernah kita tambah ataupun kita isi kembali dengan air yang baru
kita biarkan saja gayung itu
hingga semakin hari semakin berkurang airnya
ketika air itu habis, kita tidak punya lagi air untuk menyiram kembali kepercayaan dan kesetiaan
yang semakin hari semakin kering dan layu
disaat itulah semua salah paham, rasa tidak percaya, dan keinginan untuk lepas muncul
ketika tidak ada lagi yang mampu memusnahkan semua ego
disaat itulah kita terlepas
menuju jalan masing-masing
yang kita kira akan lebih baik jika dijalani sendiri-sendiri
tapi disaat itulah aku mengerti besarnya arti memiliki dan kehilangan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar